BERJUANG DENGAN ENDOMETRIOSIS
Fase Pengenalan
Salah satu alasan saya membuat dan menulis blog adalah sebagai terapi saya yang masih bergelut dengan kesehatan rahim saya …..yaa saya pengidap endometriosis , tidak pernah terbayangkan penyakit yang dahulu terdengar asing ditelinga saya dan menyerang salah satu teman kos ketika saya kuliah di Yogyakarta bertahun-tahun kemudian juga menyerang saya, dulu saya selalu ngilu ketika melihat teman kos saya harus berdiam diri dikamar selama 3 hari pertama menstruasi, meringkuk kesakitan, bahkan untuk makanan harus dibelikan teman –teman kos dan itupun hanya sedikit yang dimakan……saya bersyukur saya tidak mengalami apa yang teman kos saya rasakan karena meskipun mengalami sakit pada hari pertama menstruasi tetapi masih dalam batas wajar dan saya masih bisa beraktivitas seperti biasanya.
Pada bulan puasa tahun 2008
saya mengalami apa yang teman kos saya rasakan, ketika saya mengalami nyeri
hebat pada mens truasi 3 (tiga) hari pertama sampai untuk jalan kekamar mandi yang
hanya beberapa meter saya tidak sanggup, mual hingga muntah dan tidak menerima
makanan hingga saya hanya bisa meringkuk dikasur seharian bahkan
tetangga saya sampai berdatangan untuk memijat kepala sampai ujung kaki saya karena
beberapa hari tidak melihat saya menjaga toko milik keluarga saya serta tidak mendengar suara
berisik saya saking tidak berdayanya saya J , sejak saat itu dari tahun 2008
sampai saat ini saya harus berjuang dengan endomentriosis. terapi suntik, berbgau
macam obat medis sampai tradisional ,
operasi Laparaskopi , pengobatan alternative , operasi laparotomi sudah saya
lalui
Fase Penolakan
Marah ? yaaa saya pernah marah kepada Tuhan kenapa harus saya yang mengalami penyakit yang menjadi “momok” sebagian wanita yang masih terjadi secara berulang-ulang , merasa Capai? Jujur ya karena endomentriosis tidak hanya menyerang fisik tetapi juga mental saya dan belum lagi financial yang tidak murah karena kebetulan penanganan baik operasi maupun perawatan saya tidak tercover BPJS ditambah biaya transportasi dan akomondasi karena pengobatan saya ada diluar kota tempat saya tinggal, Kecewa ? yaaa karena meskipun saya pernah menjani terapi obat , suntik , operasi laparaskopi yang berlanjut program bayi tabung yang belum berhasil ditahun 2020 namun lagi lagi endometriosis masih “ betah” dirahim saya hingga saya harus kembali menjalani operasi laparatomi untuk mengangkat endometriosis plus adenomiosis dari rahim saya pada bulan Desember 2022 dan saya masih menjalani terapi pengobatan di Jakarta sampai saat ini karena kista masih juga betah dirahim saya J Sedih ? kalau Tisu bisa menjadi indikator entah berapa karton tisu sudah saya habiskan untuk menampung air mata saya J,Takut? Pastinyaaaaa, saya mempunyai ketakutan luar biasa jika endometriosis menjadi sesuatu yang berbahaya terlebih dikeluarga ada riwayat kanker karena adik perempuan saya meninggal karena kanker darah ( leukimia).
Sebagai wanita saya masih
mempunyai mimpi untuk menjadi Ibu dan melahirkan anak , saya juga takut tidak bisa mengalami proses itu , untuk
itu saya bersyukur dioperasi terakhir yang saya lalui hasil PA (Pantologi)
tidak mengarah kepada keganasan dan dokter masih mempertahankan rahim saya jadi
YES saya masih berjuang dengan mimpi saya!! ……………..saya
bukan manusia sempurna dan bukan wonder
women jadi ya saya Anggap wajar jika saya pernah mengalami fase marah, capai, sedih kecewa dan takut, mungkin
apa yang saya rasakan sama dengan wanita pejuang endometriosis diluar sana……………….
Fase Menerima
Saya sadar
saya tidak boleh terpuruk dengan keadaan yang saya alami karena hal itu juga
tidak menyelesaikan masalah saya, saya mencoba berdamai dengan keadaan yang
saya alami meskipun pastinya fase marah,
capai, sedih kecewa dan takut masih
hinggap dipikiran saya tetapi saya
mencoba menangkisnya dengan apa
yang saya lalui adalah sebuah ketetapan dari- NYA, mencoba menerima karena
Tuhan pasti punya alasan untuk memilih saya dan pejuang endometriosis lainnya, entah kekuatan luar
biasa apa yang Tuhan berikan kepada saya ketika endometriosis sedang kambuh
…………mungkin tuhan memberikan penyakit ini agar saya bisa memperbaiki pola makan
dan pola hidup saya …………entahlah pasti ada yang sesuatu Tuhan simpan untuk saya nantinya ………..saya bersyukur saya berada
di Support System luar biasa yaitu keluarga ……mengenai anak ?saya tetap berusaha
dan berdoa semoga saya diberi kesempatan menjadi seorang ibu tetapi tetap saya
serahkan semua kepadaNya karena anak adalah hak prerogatif Tuhan, sekarang saya memutuskan untuk hidup
bahagia dengan apapun jalan kehidupan yang Tuhan berikan untuk saya
…………….bersyukur untuk setiap napas kehidupan yang masih tuhan berikan, tetap
berdoa semoga tuhan selalu memberikan kekuatan untuk saya dan seluruh pejuang endometriosis serta melancarkan rejeki kami untuk
membayar biaya rumah sakit J
Fase Berbagi
Yeah, apa yang akan saya sampaikan dalam blog ini bukanlah untuk menyampaikan kesedihan saya tetapi hanya sekedar sharing apa yang saya lalui sebagai pejuang endometriosis…….. sama seperti yang saya alami ketika mendapat kekuatan ketika membaca blogger yang menderita endromentriosis, saya juga berharap orang lain terutama endosister yang membaca blog saya juga mendapatkan kekuatan atau minimal tidak merasa sendiri ketika menghadapi penyakit endometriosis, KEEP FIGHTING GIRL !!!!
Komentar
Posting Komentar